PEMBUATAN
BIOETANOL DARI TAPE KETAN
Hari/Tanggal : Senin, 16 September 2013
I.
Tujuan
∴ Memproduksi
bioetanol dari fermentasi tape dengan alat destilasi sederhana
∴ Mengetahui
kandungan alkohol dalam tape ketan
II.
Dasar Teori
Bioetanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa
(gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi. Bioetanol merupakan bahan
bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai minyak premium.
Bioetanol tidak saja menjadi alternatif yang sangat menarik untuk substitusi
bensin, namun mampu juga menurunkan emisi CO2. Bioetanol bisa didapat dari
tanaman seperti tebu, jagung, gandum, singkong, padi, lobak, gandum hitam.
Etanol dapat diproduksi secara petrokimia melalui hidrasi etilena ataupun
secara biologis melalaui fermentasi gula dengan ragi.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam
fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat
juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal
sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol
dalam bir, anggur, dan minuman beralkohol lainnya.
Dalam hal ini, akan dibuat bioetanol yang dihasilkan dari
fermentasi tape ketan. Etanol seringkali dijadikan bahan
tambahan bensin sehingga menjadi biofuel. Produksi etanol dunia
untuk bahan bakar transportasi meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu 7 tahun.
Bahan bakar etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis
yang sama dengan yang ditemukan pada minuman beralkohol dengan
penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol merupakan salah satu sumber energi
terbaharui karena energi ini didapatkan dari energi matahari. Jika etanol
ingin digunakan sebagai bahan bakar, maka sebagian besar kandungan airnya harus
dihilangkan dengan cara distilasi. Tingkat kemurnian etanol setelah
didistilasi masih sekitar 95-96% (masih ada kandungan airnya 3-4%). Campuran
ini dinamakan etanol hidrat dan bisa digunakan sebagai bahan bakar, tapi tidak
bisa dicampur sama sekali dengan bensin. Jadi, biasanya kandungan air dalam
etanol hidrat dibuang habis terlebih dahulu dengan pengolahan lainnya sehingga
baru bisa dicampurkan dengan bensin
Pembuatan bioetanol ini dilakukan dengan cara mendestilasi air
tape. Distilasi atau penyulingan merupakan suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau
didefinisikan jga sebagai teknik pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih
rendah akan mengua lebih dulu.
III.
Alat dan
Bahan
A.
Alat:
1.
Alat destilasi sederhana:
B.
Bahan:
1.
Air tape ketan
IV.
Cara Kerja
1.
Memeras air tape yang dihasilkan dan menaruhnya
ke dalam botol sirup sebanyak ± 200 mL.
2.
Mendestilasi air ketan yang diperoleh hingga
menghasilkan uap untuk menjadi alkohol.
3.
Menguji adanya alkohol yang dihasilkan dengan
cara membakar alkohol yang diperoleh hingga terlihat adanya api.
V.
Pembahasan
Ketan yang merupakan karbohidrat diubah oleh
ragi menjadi alkohol dan air. Dengan adanya alkohol, tape ketan bersifat manis
dan agak asam. Tape membutuhkan amilosa, amilum, dan karbohidrat kompleks,
derajat keasaman (pH5-6) dan suhu yang tepat dan kadar air. Karena fermentasi
pada ketan, beras dibutuhkan kadar air yang cukup untuk ragi agar bisa hidup.
Oleh karena itu, beras ketan harus dikukus. Banyaknya ragi yang digunakan
disesuaikan dengan jumlah beras ketan. Bila terlalu banyak akan mempercepat
proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu
sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis. Fermentasi yang
terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula dirubah menjadi alkohol,
sehingga ketan menjadi berair dan manis serta menimbulkan bau alkohol.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan
hasil nyata dengan tape ketan yang dihasilkan. Dalam hal ini, alat destilasi
uap yang digunaan untuk menentukan kadar alkohol dalam air ketan menggunakan
alat destilasi sederhana, dimana dibuat dari kaleng bekas sebagai kondensor dan didesain sedemikian rupa dengan
menggunakan prinsip destilator. Botol kaca digunakan sebagai wadah penempatan air
tape yang akan didestilasi. Kemudian air tape dituang ke dalam botol sebanyak 200 ml yang sebelumnya air tape yang dihasilkan dari proses pembuatan tape
sebanyak 600 ml.
Kemudian ditunggu sampai air tetesan keluar dari selang yang berada di dalam
alat destilasi.
Air tetesan tersebut berasal dari uap yang
berubah menjadi cair dan kemudian mengalir melewati kondensor dan tetesan
tersebut menetes yang dialiri kedalam beaker glass untuk menampung air hasil
destilat yang ditutup dengan alumunium agar air hasil destilat tidak menguap. Setelah beberapa lama,
kemudian alkohol hasil
destilat yang dihasilkan sebanyak 5 ml. alkohol diuji dengan
uji api.
VI.
Kesimpulan
Destilasi air tape dapat dilakukan dengan menggunakan destilator
sederhana dan menghasilkan destilat alkohol sebanyak 5 ml.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, J.K. 1991. Muhr Brem Berm Ketan yang Dibuat
Dan Dua Macam Ragi dan Diperam Dalam Beberapa Wadah, Tesis Pasca
Sarjana, IPB, Bogor.
Kasmidjo, R.B. 1999. Pembuatan dan Pemanf aatan Ragi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Universitas Gajah Mada.Yogyakarta.
Kuswanto, K.R. 1994. Food Fermentation of
Cassava In Indonesia, Application and Conhol of
Microorganism In Asia, Proceedings
af The International Workrhop On Application and Control of Microorganism In Asia, Science and Technology Agency, RIKEN, Japan Intemational
Science and Technology Exchange
Cenhe.
Purwantari, S.E., Ari, S. dan Ratna.S. 2004. Fementasi I
Ganyong (Canna edulis Ker.) untuk Produksi
Etanol oleh Aspergillus dan Zymomonas mobilis. J. Bioteknologi 1(2):43-47.
Sulistyawan, R.D.T. 2002. Mufu Tape 4 Macam Beras Ketan. Fak. Biologi. Univ. Atma Jaya Yogyakarta.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Gambar 1. Alat Destilasi Sederhana
1 comments:
kalau boleh tahu kira-kira proses fermentasinya berapa lama ya..?
Post a Comment