PERCOBAAN
I
PEMBUATAN
TAPE KETAN
Hari/Tanggal
: Senin, 9 September 2013
I.
Tujuan
∴ Mengetahui
cara pembuatan tape ketan
∴ Mengetahui
proses biokimia yang terjadi pada fermentasi tape ketan
II.
Dasar Teori
Tapai (tape) adalah salah satu makanan
tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan
pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan ketan. Tapai atau tape
adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan
pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Ragi adalah suatu
inokulum padat yang mengandung berbagai jenis kapang, khamir, dan bakteri yang
berfungsi sebagai starter dalam fermentasi tape. Ragi juga dapat diartikan
sebagai zat pembentuk kalor atau panas yang terjadi pada pembuatan tape, karena
diolah dari bahan-bahan yang mengandung panas atau setidak-tidaknya dapat
menimbulkan panas pada tubuh makhluk hidup.
Tape dapat dibuat dari beras ketan, atau
dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain
yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe
atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme. Mikroorganisme
yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces
rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis
fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces
cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus
sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut
bekerja sama dalam menghasilkan tape. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S.
cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasaman,
mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Mikroorganisme dari kelompok
kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum
pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan
monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi
(saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana
tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape.
Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Etanol untuk
kegunaan konsumsi manusia dan kegunaan bahan bakar diproduksi dengan cara
fermentasi. Spesies ragi tertentu (misalnya Saccharomices cerevisiae) mencerna
gula dan menghasilkan etanol dan karbon dioksida:
C6H12O6 → 2 CH3CH2OH + 2 CO2
III. Alat dan Bahan
∴ Alat:
1.
Panci
2.
Kompor
3.
Toples
4.
Bakul
5.
Sendok
6.
Nampan
7.
Centong
∴
Bahan:
1. Beras
ketan
2. Air
3. Ragi
tape
4. Daun
pisang
IV. Cara Kerja
1.
Dicuci bersih semua
peralatan yang ingin digunakan.
2.
Dicuci bersih ketan yang
akan digunakan.
3.
Direndam ketan tersebut
selama 12 jam.
4.
Setelah 12 jam, nilas
ketan dengan ari bersih.
5.
Dikukus ketan tersebut
sampai matang.
6.
Setelah matang. letakkan
dalam tampah lalu didiamkan beberapa saat sampai ketan tersebut
7.
dingin.
8.
Setelah dingin campurkan
ragi yang telah dihaluskan secara merata.
9.
Masukkan kedalam
wadah/rantang besar lalu lapisi dengan kain lalu ditutup dengan rapat.
10.
Disimpan selama 2-3 hari
V.
Pembahasan
Pembuatan tape ketan dilakukan dengan cara memfermentasi ketan
hitam yang ditambahkan ragi (Saccharomyces cerevisiae). Ketan yang telah
direbus dibiarkan hingga menjadi dingin hal ini dikarenakan apabila ragi
dicampurkan dalam keadaan panas akan menyebabkan khamir akan mati,karena khamir
memiliki suhu optimum bekerja pada 250-300 C dan memiliki suhu maksimum 450C.
Setelah ragi ditaburkan ke ketan hitam, dimasukkan ke dalam wadah tertutup
berbahan plastik atau kaca karena bakteri akan bereaksi dengan logam sehingga
tidak dianjurkan untuk menggunakan logam. Ketersediaaan
oksigen harus diatur selama proses fermentasi. Hal ini berhubungan dengan sifat
mikroorganisme yang digunakan. Contoh khamir dalam pembuatan anggur dan roti
biasanya membutuhkan oksigen selama proses fermentasi berlangsung, sedangkan
untuk bakteri-bakteri penghasil asam tidak membutuhkan oksigen selama proses
fermentasi berlangsung. Oleh
karena itulah, proses fermentasi pada ketan harus dalam keadaan tertutup. Waktu
yang dibutuhkan dalam proses fermentasi adalah 3 hari, namun agar kadar alkohol
dan kadar volume air ketan yang dihasilkan optimal didiamkan sekitar 2 minggu.
Setelah 2 minggu tape ketan yang sudah jadi diperas airnya. Didapat air tape
ketan dalam percobaan ini adalah kurang lebih 600 ml.
VI. Kesimpulan
Bakteri Saccharomyces
cerevisiae dapat digunakan
dalam proses pembuatan fermentasi tape ketan hitam. Dalam proses fermentasi ini
bakteri Saccharomyces cerevisiae mendegradasi glukosa menjadi alkohol dan
karbon dioksidaC6H12O6 → 2 CH3CH2OH + 2 CO2
VII. Daftar Pustaka
Amien
Muhammad, 1985., Pegangan Umum
Bioteknologi 3. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.
Anonim¹.
2011.. Biotekhnologi. http://www.Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedi bebas
Diakses pada tanggal 20 November 2012.
Anonim².2011.Pembuatan
tape ketan. http://www.Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedi bebas
diakses pada tanggal 20 November 2012.
Brown
C.M, I Campbell, F.G Prest, 1987. Introduction
to Biotechnology: Blackwell scientilic
Publications, London.
Ign
Suharto, 1995. Bioteknologi
Dalam Dunia Industri : Andi
Offset, Yokyakarta.
Elan
Suherlan, 1994., Bioteknologi Bahan Pangan., Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA, Bandung.
0 comments:
Post a Comment